Salam Budaya!
USER UGM mengajak seluruh masyarakat UGM untuk turut berpesta melalui pameran seni rupa bertajuk Maya dengan menyumbang karya seni. Kami membutuhkan sumber daya perupa untuk meramaikan pesta yang telah kami rencanakan ini. Sila mengisi formulir online melalui link: https://goo.gl/forms/ jq56rVLHdewEEoGY2
Selamat berkarya.
-----
Lebih lanjut tentang tajuk pameran:
“Maya”
Maya sebagai serangkaian huruf umumnya bisa diartikan sebagai nama perempuan dan sebuah kata tersendiri. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata Maya merujuk kepada suatu yang hanya tampak ada, tetapi nyatanya tidak ada; hanya dalam angan-angan; khayalan. Kiranya serangkaian huruf ini mempunyai daya tarik sendiri, sebagai sebuah khayalan yang terbungkus sosok perempuan.
Berangkat dari sini, Unit Seni Rupa UGM ingin menyorot elemen khayalan yang sesungguhnya merupakan elemen yang sangat dekat dengan manusia. Adapun pengartian khayalan di sini mempunyai jangkauan yang tidak terbatas. Ia bisa diartikan sebagai sebuah mimpi yang dituju, sekedar bunga tidur, fantasi disela-sela sibuknya hari, sampai angan yang tidak mungkin terjadi namun tidak ada salahnya bila dibayangkan. Keluwesan dalam pemaknaan ini tentunya secara tidak langsung mengajak baik seniman dan penikmat pameran untuk berpikir akan makna Maya bagi ia sendiri.
Adalah sebuah kesalahan, jika dikatakan bahwa kehidupan manusia harus terus berkutat pada realita dan fenomena-fenomenanya. Otak dan kesadaran manusia telah dibuat sedemikian rupa agar kita tidak hanya melihat apa yang ditangkap indera penglihatan, namun juga apa yang mampu kita pikirkan. Sejatinya inilah intisari pembeda manusia dengan mahluk hidup lainnya. Lantas pertanyaan dari sini adalah bagaimana kita memilih untuk mengolah dan mempergunakan hak istimewa tersebut yang merupakan bentuk kesadaran manusia. Tentunya jawaban yang mengampu akan penuh dengan nilai-nilai subjektif dan tidak kunjung lepas dari nosi tentang tidak adanya kebenaran absolut.

0 komentar :
Posting Komentar